Fakultas Bahasa dan Budaya, Universitas Darma Persada memiliki 2 prodi yang terkait dengan bahasa dan budaya Inggris. Pertama adalah Prodi Bahasa dan Kebudayaan Inggris (S1) dan yang kedua adalah Prodi Bahasa Inggris (D3). Dalam beberapa tahun ini telah dilaksanakan beberapa program terkait bahasa dan budaya Inggris. Program kegiatan tersebut dilaksanakan bersama Universitas Kanto Gakuin dan Universitas Prefektural Kumamoto. Berikut adalah berbagai implementasi kerja sama antara Universitas Darma Persada yang terkait dengan prodi Bahasa dan Kebudayaan Inggris (S1)
Online International Exchange Seminar
Dengan Universitas Kanto Gakuin
Kegiatan Online International Exchange Seminar diadakan atas kerja sama antara Universitas Kanto Gakuin (selanjutnya ditulis KGU) dengan Universitas Darma Persada (selanjutnya ditulis UNSADA). Kegiatan ini diikuti oleh 31 orang yang terdiri dari 14 mahasiswa dari UNSADA dan 15 orang dari KGU. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang ke-2 setelah kegiatan pertama di tahun 2022. Di dalam kegiatan ini, mahasiswa KGU dan UNSADA bekerja sama dalam dua proyek dan melakukan presentasi (masing-masing lima hingga sepuluh menit) dalam bahasa Inggris untuk setiap proyek sebagai hasil pembelajaran. Proyek pertama adalah memperkenalkan KGU dan UNSADA satu sama lain dengan fokus pada latar belakang budaya dan pendidikan. Proyek kedua adalah membangun temuan dari proyek pertama dengan membuat rencana awal untuk program pertukaran internasional baru antara kedua universitas.
Di dalam kegiatan ini, mahasiswa dituntut untuk bisa menyampaikan pendapat, pemikiran, dan perasaannya dengan menggunakan bahasa Inggris. Lalu para peserta juga diposisikan harus dapat memahami input berupa penjelasan atau deskripsi dalam bahasa Inggris dari para instruktur. Dengan kondisi tersebut, para peserta memiliki fasilitas untuk dapat meningkatkan kemampuan komunikasinya dengan menggunakan bahasa Inggris. Selain itu, dalam kegiatan ini, peserta harus menggunakan berbagai platform untuk dapat menyelesaikan berbagai tugas. Platform itu antara lain, Google Slides, Google Docs, dan Canvas (Learning Management System). Melalui tugas-tugas dalam kegiatan, para peserta memiliki kesempatan untuk meningkatkan literasi digitalnya.
Cross Cultural Exchange Event (Tatap Muka)
Dengan Universitas Kanto Gakuin
Kegiatan tatap muka Cross Cultural Event diadakan atas kerja sama antara Universitas Kanto Gakuin (selanjutnya ditulis KGU) dengan Universitas Darma Persada (selanjutnya ditulis UNSADA). Kegiatan ini diikuti oleh 10 orang yang terdiri dari 5 mahasiswa dari UNSADA dan 5 orang dari KGU. Kegiatan ini merupakan kegiatan tatap muka yang pertama. Selama ini UNSADA dan KGU sudah beberapa kali melakukan kegiatan interaksi antar mahasiswa. Ini adalah kegiatan tatap muka yang pertama. Di dalam kegiatan ini, mahasiswa KGU dan UNSADA saling memperkenalkan budaya dari negaranya masing-masing.
Kegiatan ini berisi interaksi antar mahasiswa dengan latar belakang budaya dan sosial yang berbeda. Dengan kegiatan ini, memungkinkan para peserta untuk memahami dan menghargai perbedaan antar budaya. Kegiatan ini juga membantu dalam mengurangi prasangka, stereotip, dan diskriminasi, serta meningkatkan toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman. Lalu, dengan kegiatan ini, para peserta juga dapat saling bertukar pengetahuan, ide, dan pengalaman. Hal ini membuka pintu bagi pembelajaran tentang tradisi, kepercayaan, dan praktik budaya yang berbeda, serta memperkaya pemahaman peserta tentang dunia.
Online International Exchange Seminar
Dengan Prefectural University of Kumamoto
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang diadakan atas kerja sama antara Universitas Darma Persada (selanjutnya ditulis UNSADA) dengan Prefectural University of Kumamoto atau Universitas Prefekural Kumamoto, Jepang (selanjutnya ditulis PUK). Kegiatan ini diikuti oleh 16 orang mahasiswa UNSADA, yang terdiri dari 15 mahasiswa dari Prodi Bahasa dan Kebudayaan Inggris (S1) dan 1 orang mahasiswa dari Prodi Bahasa Jepang (D3). Di dalam kegiatan ini, mahasiswa PUK dan UNSADA saling memperkenalkan budaya dari negaranya masing-masing.
Banyak hal yang dicapai oleh mahasiswa dalam kegiatan ini. Mahasiswa menyebutkan beberapa indicator kemampuan akademik yang bertambah, namun yang paling penting diantaranya adalah: 1) kemampuan berbahasa Inggris secara lisan, 2) kemampuan presentasi, 3) kemampuan menyusun materi presentasi, 4) pengetahuan umum tentang Jepang dan Kumamoto, dan 5) keterampilan mengatasi language barrier. Selain itu, mahasiswa juga belajar mengambil keputusan ketika menetapkan materi presentasi, membuat perencanaan singkat untuk persiapan presentasinya, bisa berpikir kritis tentang paparan dari mahasiswa Kumamoto, mengasah kreatfitas dan keingintahuan, mendapat kemampuan menyerap dan menganalisi informasi, kemampuan beradaptasi, kemampuan bekerjasama, kemampuan mengatur waktu, dan mengembangkan jaringan pertemanan.